Dear My Parents
Sepertinya baru kemarin saya mendatangi sebuah kampus yang memang seperti ruko (jika tampak dari luar), ya, memang mau tidak mau saya harus mengakui kampus tempat saya mengemban ilmu memang seperti ruko.. hehehee.. tapi ruko yang seperti inilah yang mampu membahagiakan kedua orang tua saya, walaupun padahal, sejujurnya dari awal saya tidak pernah berniat untuk menjadi seperti ini. "Sama Sekali Tidak Pernah"
Sekarang saya sudah resmi menyandang gelar AM. Keb. Semua tak lepas dari doa orang tua yang selalu menyertai.
Awal pertama saya mendaftar di antar oleh orang tua, sungguh tidak menyangka bahwa saya akan memasuki bahkan sampai 3 tahun di gedung yang mungil ini.. hehehe, hingga sampai akhirnya saya di ikutkan capping day "Ucap janji Mahasiswa" dan mengikuti perkuliahan sesuai dengan peraturan yang cukup banyak membuat adrenalin berpacu hampir setiap hari..
Ya, bagaimana tidak.. ini tidak seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya seperti anak2 kuliah umum lainya. Di sini kami di latih disiplin yang sebenar benarnya, tapi ya memang orang indonesia "Peraturan di buat untuk dilanggar" heee.. di mana ada peraturan di situlah ada langgaranya pula, ada pula sanksinya..
Hampir setiap hari ada saja berita yang mngejutkan datang dari kampus, yang entah harus masuk tiba2 padahal saya sudah berada di rumah dan sanksinya jika tidak segera datang pada jam yang sudah ditentukan harus segera menghadap direktur.. jadi disini itu hal sekecil apa pun ujung2nya pasti berhadapan dg direktur tercintah.. gileee kann -___-
Ada lagi tentang razia, baik razia hp, pakaian, aksesoris, asrama, kuku dll.. selalu saja itu tiba tiba dan memang sangat tiba tiba. Tapi alhamdulilah satu kali pun saya tidak pernah tertangkap basah, ini bukan berarti saya tidak melanggar peraturan, jelas saya melanggar :D
Tiga kali razia HP, tiga kali pula saya lolos, padahal selalu setiap hari saya membawa HP, diamana saya menyembunyikanya itu rahasia... heheh :p
Yah, memang pendidikan yang seperti ini memang terkesan kaku, tapi alhamdulilah di kampus saya tidak ada sistem senioritas, adik tingkat dg kkak tingkat terlihat bersahabat, kecuali memang dengan dosen terlihat sangat ada jarak, jadi kalo udah lewat ruangan dosen rasanya udah semriwiiingg aja dah, takut2 di tegor apalagi waktu baru ajaran pertama :p
Kebetulan dari awal perkuliahan saya tidak tinggal asrama bersama teman2 yang mayoritas dari luar pulau jawa (90% asal kalimantan barat) bisa disimpulkan bahwa hanya saya sendiri orang pribumi asli yang bahkan tidak jauh dari tempat saya tinggal, kalo istilah orang betawi bilang "kepeleset nyampe" -,-
Tiga tahun sudah......
Tepatnya tanggal 6 Oktober 2012 kami 46 dari 48 mahasiswa resmi di wisuda di gedung Worl Harvest Kaawci, Tangerang yang diikuti oleh 5 institusi pendidikan tinggi kesehatan (AKBID KBH - STIKES YATSI - AKBID ASSYIFA - STIKES IMC - AKBID SBY) dan alhamdulilah saya masuk peringkat III dari lulusan AKBID SBY, itu rasanya sudah cukup membahagiakan kedua orang tua saya :)
Kalo inget perjalanan ini bener2 terharu rasanya, sebab disini doa orang tua sangat membantu, khusunya ibu, juga kakak yang ikut dalam pembiayaan kuliah.. mulai dari uang tiap semester 4 jutaan, pkl, kegawatdaruratan, komprehensif, UAP, sampai uang wisuda.. itu bukan uang yang sedikit.. Makasih mbak Rina, kakak satu satunya :)
Setelah saya ingat2 doa orang tua sangat membantu, pernah waktu saya menjalani asuhan kebidanan komprehensif. Pada malam itu kebetulan saya sedang dines di puskesmas kecamtn ciracas, pasien saya datang untuk melahirkan, kebetulan saat itu bidan yang jaga adalah bidan yang terkesan galak. setelah dilihat status pemeriksaan pasien saya ternyata pasien saya belum melakukan pemeriksaan HB, saya sudah down saat itu, entah bingung apa yang saya akan perbuat, apakah boleh saya menolongnya atau saya harus cari pasien lagi, jika memang saya harus cari pasien lagi, maka sudah pasti saya akan telat ikut sidang komprenya. Saya telpon ibu saya tepat jan 12 malam saya minta doa, akhirnya saya di perbolehkan menolong dan tenyata bidan itu tidak segalak apa yang saya pikirkan. hihiii. Dan alhamdulilah bayi dan ibunya baik baik saja, terima kasih kepada kluarga Ibu Gramelda yang bersedia menjadi pasien saya :)
Masih banyak lagi keajaiban2 (begitu saya menyebutnya) yang oleh sebab restu orang tua..
Dan saat ini adalah saatnya memulai kehidupan baru..
Mengembalikan modal orang tua, lebih membahagiakan lagi...
Semoga doa orang tua masih tetap menyertai di tempat saya bekerja nanti.. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar